ITS rancang beton tahan gempa

guru besar daripada jurusan teknik sipil its prof tavio st mt phd menyediakan rancangan struktur beton dan tahan gempa agar memangkas jumlah korban di saat bencana alam.

banyaknya korban bencana alam sebenarnya bukan cuma akibat bencana itu, tapi akibat struktur bangunan tempat tinggal yang rapuh, katanya pada surabaya, rabu.

ia mengemukakan hal tersebut saat dikukuhkan dibuat guru sulit bersama dua rekannya, yakni prof dr ir sekartedjo msc (teknik fisika) dan prof ir achmad zubaydi (teknik perkapalan).

dalam orasi ilmiahnya, guru besar dalam jenis ilmu struktur beton its itu mengajarkan struktur bangunan dan rapuh itu akibat struktur menggunakan beton bertulang.

Informasi Lainnya:

memang asli beton itu sangatlah kokoh, akan tetapi perlu diperhatikan bahwa beton itu lemah terhadap daya tarik, oleh karenanya ketika gempa terjadi pun rawan runtuh, papar dosen teknik sipil its itu.

untuk mengatasi masalah itu, peraih doktor daripada nanyang technological university, singapura itu mempunyai inovasi pengekangan selama beton supaya bangunan lebih tahan gempa.

dengan penambahan profil baja siku ringan pada pengekangan eksternal, dengan begini nilai daktilitas beton ingin meningkat, sehingga bangunan lebih tahan gempa, papar guru besar ke-106 its itu.

pria kelahiran surabaya selama 27 maret 1970 tersebut menambahkan bangunan bisa rusak berat sebab tidak kuat ketika gempa bumi, akan tetapi bangunan tak boleh roboh ketika gempa bumi terjadi.

sementara itu, guru sulit dari jurusan teknik fisika its prof dr ir sekartedjo msc menjelaskan peranan rekayasa fotonika dan kini sangatlah besar, terlebih dalam bidang telekomunikasi serta kedokteran.

laser serta serat optik adalah contoh rekayasa fotonika dan penggunaannya amat luas ketika ini, tutur guru besar dalam bidang ilmu rekayasa fotonika tersebut.

lain halnya dengan guru besar selama jenis ilmu getaran struktur kapal di jurusan teknik perkapalan its, prof ir achmad zubaydi meng phd.

teknik yang mengombinasikan random vibration response di jenis autocorrelation function melalui neural network techniques ingin sukses mengidentifikasi keberadaan kerusakan, serta tingkat serta lokasinya, tutur guru sulit asal gresik itu.

dalam sambutannya, rektor its prof dr ir tri yogi yuwono dea menyatakan its butuh sedikitnya 170 guru sulit selama tahun 2017, karena kasus mahasiswa pascasarjana its di tahun itu diperkirakan sebanyak 3.400 mahasiswa.

nantinya, saya berharap its bisa mencetak 15 guru sulit setiap tahunnya, katanya.