Kompolnas: bentrok Musi Rawas diduga menyangkut kultural

anggota komisi kepolisian nasional adrianus meliala menduga bentrok yang terjadi di rupit, kabupaten musirawas, sumsel, senin (29/4) lalu, diakibatkan dengan penentu kultural masyarakat serta aparat kepolisian selama sini.

kami berpendapat, jangan-jangan tersebut penentu kultural dan berpengaruh. kita kenal kiranya kultur orang-orang selama sumatera selatan itu temperamen tinggi. polisinya, dan bisa saja pihak situ serta bertemperamen tinggi. dengan demikian alhasil lebih tidak sulit bentrok, tutur adrianus selama jakarta, kamis.

selain penentu temperamen yang tinggi, kriminolog tersebut juga menilai polisi dan mesti lebih menahan diri selama menghadapi penduduk. polisi yang menyatakan profesional, dididik lebih menarik dan dibekali semua jenis prosedur tetap (protap) seharusnya kenal bagaimana menghadapi masyarakat.

saya menduga saat itu tidak ada lumayan waktu supaya berdialog. mungkin dalam hal ini (komunikasi) belum cukup terjadi, sehingga terjadilah bentrok, katanya.

Informasi Lainnya:

pada peristiwa yang menewaskan empat orang warga tersebut, sebanyak lima anggota polisi dan mengalami luka-luka. dua mapolsek dibakar warga, serta Salah satu asrama, sembilan unit mobil roda empat serta Satu unit roda dua.

bentrok dan terjadi diantara polisi melalui penduduk dan menuntut pemekaran wilayah musirawas utara itu menurut adrianus adalah contoh buruknya komunikasi antara masyarakat juga aparat. dengan sebab itu, dia menilai pentingnya interaksi juga diskusi bersama.

meski tak secara langsung mengakui oknum polisi dan menggarap penembakan terhadap empat korban tewas, adrianus serta menambahkan, pihak kompolnas mengapresiasi sikap kapolda sumsel irjen saud usman dan mengakui kesalahannya atas peristiwa itu.

namun dalam pihak lain, kita dan bicara soal koordinasi melalui masyarakat. selama keuntungan ini, tak sepenuhnya polisi yang salah atau penduduk yang salah. mesti banyak interaksi pada antara keduanya, katanya.

saat ini, sebanyak 17 personel telah diperiksa dalam persentasi itu. kepolisian dan menyatakan sudah dilakukan negosiasi kapolda sumsel irjen pol saud usman terhadap tokoh masyarakat setempat. pertemuan antara polisi dengan masyarakat setempat difasilitasi oleh mantan kapolda sumsel, irjen pol (purn) iskandar